Minggu, 14 Desember 2014

UNIT COST DAN ANALISIS BREAK EVENT POINT


Unit cost adalah sebagai hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan.
Unit cost adalah biaya per unit produk, yang secara sistematis dapat didefinisikan sebagai nilai pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk (barang atau jasa) yang dihasilkan.
Manfaat dari unit cost adalah:
Ø    Membantu manajemen dalam menilai dan meninjau positioning biaya terhadap suatu biaya yang dikeluarkan di masa depan.
Ø    Memberi masukan atau acuan dalam mengusulkan tariff baru berdasarkan perhitungan biaya perunit.
Cara menghitung unit cost:
Diketahui bahwa perusahaan ABC bergerak dibidang garment, dimana setiap bulannya biaya total cost adalah 50 juta dan perusahaan juga memiliki biaya output yang dikeluarkan oleh perusahaan. Jadi biaya total output yang dikeluarkan perusahaan adalah 25 juta. Bagaimanakah cara penghitungan unit cost pada perusahaan ABC tersebut?
Jawaban :
Diketahui: biaya total cost : 50 juta
                  Biaya total output : 25 juta
Ditanya : unit cost?
Jawaban: unit cost = TC / TO
                               = 50.000.000 / 25.000.000
                               = 25.000.000
Break Event Point adalah titik impas dimana keadaan jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan atau kegiatan. Dan dapat menganilisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapat keuntungan atau profit.
Break Event Point (BEP) memerlukan komponen penghitungan dasar yaitu:
1        Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yiatu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin.
2        Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku dan biaya listrik.
3        Selling price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Rumus yang digunakan untuk menganalisis BEP ini terdiri dari dua macam sebagai berikut:
1.                       Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus dihasilkan untuk mendapatkan titik impas : BEP = FC/ (P-VC)
2.                       Dasar Penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas : FC/ ( 1- (VC/P)) *penghitungan (1- (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit
Contoh:
Total biaya tetap senilai Rp. 100 juta (FC)
Total biaya variabel per unit senilai Rp. 60 ribu (VC)
Harga jual barang per unit senilai Rp. 80 ribu (P)
Penghitungan BEP Unit
BEP = FC/ (P – VC)
BEP = 100.000.000/ ( 80.000 – 60.000)
BEP = Rp 5000
Penghitungan BEP Rupiah
BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp. 400.000.000
Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) berdasarkan berapa penjualan minumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut:
BEP – Laba = (FC + Target Laba)/ (P – VC)
Menghitung target laba ini, FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar RP 80 juta per bulan.
BEP – Laba = (FC + target Laba) / (P – VC)
BEP – Laba = ( 100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000)
BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000
BEP – Laba = 9.000 unit
BEP – Laba = Rp. 720 juta ( 9.000 unit x Rp. 80.000)
Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 9.000 unit perusahaan akan perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp. 720 juta.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dapat berubah selama periode tertentu, tetapi dapat berubah secara total dengan kondisi perubahan yang besar dari sebuah aktivitas atau volume. Biaya yang tidak berubah jumlahnya walaupun kegiatan bisnis meningkat atau menurun. Beberapa pengeluaran mendapatkan karakteristik sebagi biaya tetap berdasarkan kebijakan manajemen. Contohnya adalah pajak. Dimana pembayaran pajak selalu di keluarkan secara rutin setiap tahunnya dalam jumlah yang sama. total uang kuliah yang harus dibayarkan setiap semester. Dalam komposisi pembayaran uang kuliah, SPP merupakan biaya tetap karena jumlah yang akan kita bayarkan tidak berubah meskipun kita berada di semester 1 ataupun di semester 10.
Biaya variabel adalah jenis biaya yang dapat difungsikan untuk melengkapi biaya tetap dan bersifat dinamis. Ia mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksinya ataupun banyaknya aktiftas yang dilakukan. Biaya variabel ini meliputi biaya bahan langsung, pekerja langsung, bahan penolong tertentu, pekerja tidak langsung tertentu, biaya karena perkakas yang mudah rusak, biaya pengerjaan ulang, dan biaya karena kerusakan yang normal. Biasaya biaya variabel dapat secara langsung diidentifikasi dengan kegiatan yang mengakibatkan adanya biaya tersebut.
Peranan unit Cost dan analisis break event dalam keuangan pendidikan
Satuan biaya pendidikan merupakan biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk melaksanakan pendidikan di sekolah per muridtahun anggaran. Satuan biaya ini merupakan fungsi dari besarnya pengeluaran sekolah serta banyaknya murid sekolah ( Fattah, 2000:27). Biaya pendidikan yang selalu naik, dengan perhitungan pembiayaan dalam satuan Unit Cost = biaya. Tinjauan unit cost ini data bermacam-macam menurut luasnya faktor yang diperhitungkan. Unit cost lengkap adalah perhitungan unit cost berdasarkan fasilitas yang dikeluarkan untuk penyelenggaran pendidikan seperti gedung, halaman sekolah, lapangan, gaji guru, gaji personil, pembiayaan bahan dan alat dihitung secara keseluruhan program baik yang tergolong dalam kurikulum yang ekstra kurikuler. Unit cost setengah lengkap adalah cara memperhitungkan biaya kebutuhan bahan dan alat yang berangsur-angsur  habis walaupun jangka waktu yang berbeda. Kapur tulis misalnya tidak seimbang jangka waktu habisnya jika dibandingkan dengan meja dan kursi yang dipakai siswa. Dalam perhitungan ini unit cost setengah lengkap ini masih dipersoalkan kedudukan biaya personil dan barang-barang yang secara tidak langsung berhubungan dengan siswa. Unit cost sempit adalah unit cost yang diperlukan hanya untuk memperhitungkan biaya langsung berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar menyangkut buku, alat pelajaran dan alat peraga. Dengan memperhitungkan unit cost ini maka dapat diketahui manakah diantara bidang-bidang pelajaran yang diberikan di sekolah yang paling mahal unit costnya.

Sabtu, 06 Desember 2014

PENJUALAN JASA PENDIDIKAN


Harga pokok penjualan menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2002:72) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.
Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.
Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan:
1.        Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2.    Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
Perhitungannya:
Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir
Contohnya:
 
Membuat Proyeksi Penjualan
Proyeksi atau perkiraan jumlah penjualan produk pada masa yang akan datang merupakan bagian kegiatan menyususn rencana penjualan. Penyusunan rencana penjualan pada tahun mendatang disebut sales forecasting, sedangkan jumlah penjualan produk yang direncanakan disebut sales forecast.
Contoh PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN » NERACA
1.  Kita menyiapkan data laporan L/R tahun sebelumnya (kita tarik contoh laporan 1 dan 2 tahun sebelumnya atau lebih).


PT. EMAK BAPAK
Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp)
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
6.185.561.705
Piutang Dagang
6.804.869.313
Hutang Pajak
1.130.836.955
Persediaan Barang Dagangan
3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Jumlah AKtiva Lancar
10.491.604.397
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
AKTIVA TETAP
Jumlah Kewajiban Lancar
11.058.658.303
Inventaris
840.454.185
EKUITAS
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
(3.453.883.785)
Jumlah AKTIVA
10.808.779.354
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2.154.004.837
Jumlah Ekuitas
(249.878.948)
Jumlah Kewajiban+Ekuitas
10.808.779.354




PT. EMAK BAPAK
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
2.009.600.166
Piutang Dagang
2.009.600.166
Hutang Pajak
1.130.836.955
Persediaan Barang Dagangan
3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Jumlah AKtiva Lancar
5.696.335.250
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
AKTIVA TETAP
Jumlah Kewajiban Lancar
6.882.696.764
Inventaris
840.454.185
EKUITAS
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
2.463.919.769
Angka Penyeimbang
6.537.111.163


Jumlah AKTIVA
12.550.621.370
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2.154.004.837
Jumlah Ekuitas
5.667.924.606
Jumlah Kewajiban+Ekuitas
12.550.621.370


2.    Menganalisa akun-akun mana saja yang diperkirakan akan naik, dan dituangkan kedalam Neraca Proforma. Jika dalam perhitungan tersebut terjadi ketidakseimbangan antara pos Aktiva dan Pos Pasiva, maka kita diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure) sehingga menjadi seimbang.
PT. EMAK BAPAK
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
AKTIVA
PASIVA
Aktiva Lancar
KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank
193.012.944
Hutang Dagang
2.009.600.166
Piutang Dagang
2.009.600.166
Hutang Pajak
1.130.836.955
Persediaan Barang Dagangan
3.493.722.140
Hutang Bank
2.684.946.087
Jumlah AKtiva Lancar
5.696.335.250
Hutang Lancar Lainnya
1.057.313.556
AKTIVA TETAP
Jumlah Kewajiban Lancar
6.882.696.764
Inventaris
840.454.185
EKUITAS
Akm Penyusutan
(523.279.228)
Modal
1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
317.174.957
Laba (Rugi) Ditahan
2.463.919.769
Angka Penyeimbang
6.537.111.163


Jumlah AKTIVA
12.550.621.370
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2.154.004.837
Jumlah Ekuitas
5.667.924.606
Jumlah Kewajiban+Ekuitas
12.550.621.370
ANALISA :
a.  Analisa pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan jumlah rata-rata piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian rata-rata umur piutang adalah 50% x 30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x 48.230.403.984 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
b.  Sekarang disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25% dari harga penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan umur rata-rata hutang adalah 60 hari maka besarnya taksiran hutang dagang adalah 60/360 x 12.057.600.996 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
c.  Besarnya R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari ((3.453.883.785) + 5.917.803.554)