Saluran
Distribusi
Saluran Pemasaran atau Saluran
Distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (
Fungsi ) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan setatus kepemilikannya
dari produsen ke konsumen.
Pengertian diatas mengandung 3 unsur
yaitu :
a.
Adanya kelompok lembaga pemasaran.
b.
Adanya kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh lembaga
tersebut.
c. Adanya arah pergerakan produk serta kepemilikannya dari lingkungan
produksi ke lingkungan konsumsi.
Definisi menurut Philip Kotler mengenai
distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product
accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan
produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
Menurut Nitisemito(1993, p.102), Saluran
Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur
yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau
jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran
Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan
barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak
(penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak
kepemilikannya saja
Pemilihan saluran distribusi harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan
membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah
menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam
melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan
yang baik.
a.Penelitian ( research ), yaitu pengumpulan informasi penting untuk
perencanaan dan melancarkan pertukaran.
b.Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi yang persuasive
mengenai penawaran.
c.Kontak, yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli.
d.Penyesuaian, yaitu mempertemukan penawaran sesuai permintaan pembeli,
termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian, perakitan dan pengemasan
Faktor Pendorong Perusahaan Menggunakan
Saluran Distribusi
- Para produsen atau perusahaan kecil
dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan
langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif
dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan
keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model
lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan
kegiatan Promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering
lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli
langsung dari masing-masing pabriknya.
Alternatif Pemilihan Saluran Distribusi
Untuk memakai saluran distribusi
tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga
perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan
saluran distribusi, diantaranya:
A.
Tipe perantara
Perantara dalam kenyataannya juga
melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan,
penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan
perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran
dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan
perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya. Pada dasarnya ada 3 jenis
perantara yaitu :
1.
Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai
barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan
dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya
hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak
melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau
besifat non-bisnis).
2.
Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan
konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
3.
Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan
baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah
hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer
memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun
sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya
ada pada produsennya.
B.
Jumlah Saluran
Kalau ditinjau dari jumlah perantara,
ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3
jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:
1.
Distribusi Insentif
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan
dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai
dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya
kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi
sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2.
Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan
hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap
penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang
spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian
saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang
benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
3.
Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan
hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini
digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur
agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai
produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat. Karena pemasaran bukanlah
ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus
berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process
(Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu
Purple Cow.
Perencanaan saluran distribusi dilakukan
dengan maksud untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen.
Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk
memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi
yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan
produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan
perusahaan itu sendiri.
.
sumber :
http://rosyadmudzakirsiddiq.blogspot.com/2012/06/makalah-saluran-distribusi-marketing.html